Bahaya Penyakit Batu Empedu, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatan
Batu empedu merupakan persediaan cairan empedu yang membatu atau mengeras dan terbentuk di dalam kantong empedu.
Kantong empedu itu sendiri yaitu organ kecil yang terletak di perut bagian kanan, tepatnya di bawah hati dan memiliki bentuk seperti buah pir.
Kantong empedu tersebut memiliki cairan pencernaan untuk dilepaskan ke usus halus. Cairan pencernaan tersebut disebut empedu. Pada saat cairan empedu ini membatu atau mengeras, maka akan mengakibatkan terganggunya proses normal sehingga akan muncul gejala atau penyakit batu empedu.
Batu empedu itu sendiri memiliki berbagai macam ukuran dan warna. Mulai dari yang kecil seperti sebutir pasir atau bahkan berukuran besar sebesar bola golf. Warnanya pun bermacam, batu dari pigmen bilirubin berwarna hitam serta teksturnya keras, atau cokelat tua dan rapuh. Batu dari kolestelor berwarna kuning dan mengkilat seperti halnya minyak.
Penyebab Batu Empedu
Penyebab terbentuknya batu empedu itu sendiri masih belum jelas. Namun, diketahui penyebab terbentuknya batu empedu yaitu karena hal-hal seperti berikut ini:
Cairan Empedu Kolesterol Tinggi
Dalam keadaan normal, cairan empedu mengandung bahan kimia yang cukup untuk melarutkan kolesterol yang akan disekresikan oleh hati. Namun, apabila jumlah kolesterol lebih banyak dibandingkan dengan kemampuan untuk melarutkannya, kolesterol yang berlebih tersebut akan mengeras dan akhirnya akan menjadi batu. Yang mana jenis batu empedu ini merupakan jenis batu empedu terbanyak.
Cairan Empedu Mengandung Banyak Bilirubin
Bilirubin merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh sel darah merah yang rusak. Kondisi tertentu yang terjadi pada hati akan membuat produksi bilirubin menjadi lebih banyak, termasuk infeksi saluran empedu, sirosis hati serta kelainan darah tertentu. Kelebihan bilirubin ini memiliki kontribusi dalam pembentukan batu empedu, yang disebut dengan batu empedu pigmen.
Gangguan Pengosongan Batu Empedu
Apabila kantong empedu tidak mengosongkan diri dengan sepenuhnya dan rutin, akan menyebabkan cairan empedu mengendap, sehingga terbentuknya batu empedu akan lebih mudah.
Munculnya batu empedu pada tiap orang berbeda-beda. Dibandingkan pria, wanita memiliki resiko lebih tinggi. Terlebih lagi untuk wanita yang pernah hamil, menjalani terapi hormon yang memiliki dosis tinggi, dan wanita yang mengkonsumsi pil KB.
Berikut ini faktor lain yang akan meningkatkan pembentukan batu empedu:
- Tengah mengandung atau hamil.
- Usia di atas 40 tahun.
- Anggota keluarga memiliki penyakit yang sama.
- Pola makan yang tidak sehat.
- Kurangnya serat dalam pola makan.
- Sering mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi atau berlemak.
- Menderita diabetes.
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
- Menderita sirosis.
- Menderita gangguan pencernaan, seperti penyakit Crohn dan sindrom iritasi usus.
- Mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Gejala Penyakit Batu Empedu
Pada umumnya batu empedu tidak akan menyebabkan penyakit. Gejala pun hanya akan muncul apabila batu ini menyumbat kantong empedu atau saluran pencernaan lainnya. Gejala umum yang biasanya akan dialami yaitu terasa sakit pada perut, yang mana sakitnya tersebut akan datang dengan tiba-tiba atau yang disebut dengan kolik biler.
Beberapa bagian perut lainnya akan merasakan sakit. Seperti, bagian atas atau tengah perut, dan bagian kana perut. Selain itu, rasa sakit juga bisa menyebar ke daerah-daerah lainnya seperti sisi tubuh atau tulang belikat. Gejala sakit perut yang muncul pun bervariasi, seperi di bawah ini:
- Berlangsung selama beberapa hari.
- Muncul kapan saja.
- Rasa sakit tidak akan berkurang meskipun sudah pergi ke toilet atau muntah.
- Jarang terjadi, namun akan dipicu dengan makanan yang mengandung kadar lemak tinggi.
Apabila batu empedu yang terbentuk menyumbat saluran pencernaan, maka gejala yang akan muncul yaitu seperti berikut:
- Demam dengan suhu tubuh tinggi.
- Sakit perut terus menerus dan kembali.
- Detak jantung menjadi lebih cepat.
- Penyakit kuning.
- Merasa mual dan muntah.
- Nafsu makan hilang.
Jika gejala yang muncul seperti penyakit kuning, demam dengan suhu tinggi, sakit perut yang berlangsung selama lebih dari delapan jam dan tidak reda dengan posisi apapun, maka penderitanya harus segera menemui dokter.
Pengobatan Batu Empedu
Batu empedu ada yang tidak menimbulkan gejala dan ada juga yang menampakan gejalanya secara nyata. Oleh karena itu, pengobatan batu empedu dibedakan berdasarkan kedua kondisi tersebut.
Pengobatan Batu Empedu Tanpa Gejala
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala, namun terdeteksi saat melakukan USG ketika cek up penyakit lainnya biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Namun, ketika timbul rasa sakit pada bagian perut kanan atas anda harus bisa lebih waspada. Apabila gejala-gejala lainnya muncul dikemudian hari, maka segeralah untuk periksa diri ke dokter.
Pengobatan Batu Empedu dengan Gejala yang Jelas
Obat Penghancur Batu Empedu
Obat yang digunakan untuk menghancurkan batu empedu berupa obat yang diminum. Obat ini mampu melarutkan batu empedu. Namun, untuk benar-benar menghancurkan atau melarutkan batu empedu itu sendiri diperlukan waktu yang cukup lama, baik itu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus tertentu, obat ini tidak bekerja dengan efektif. Obat yang dikhususkan untuk menghancurkan batu empedu ini tidak umum digunakan. Biasanya akan diberikan pada mereka yang tidak bisa melakukan operasi.
Operasi
Selain mengkonsumsi obat penghancur batu empedu, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pembedahan atau operasi untuk mengangkat kandung empedu, terlebih lagi jika batu empedu sering kambuh. Setelah kantong empedu berhasil diangkat, maka empedu secara langsung mengalir dari hati ke dalam usus kecil. Meskipun kantong empedu sudah diangkat, tetapi pasien masih bisa hidup dengan normal. Karena kehilangan kantong empedu tidak akan mempengaruhi kemampuan dalam mencerna makanan. Namun meskipun begitu, akan menyebabkan diare yang bersifat hanya sementara.
Bahaya Batu Empedu Apabila Tidak Ditangani Segera
Batu empedu yang menimbulkan gejala, bahkan gejala tersebut akan muncul dikemudian hari akan menimbulkan bahaya apabila tidak ditangani dengan segera.
Penyumbatan Saluran Empedu
Jika tidak ditangani dengan segera, maka batu empedu akan menyebabkan penyumbatan pada bagian tuba atau saluran empedu yang mengalir dari kantong serta dari hati ke usus kecil. Selain itu, infeksi saluran empedu atau penyakit kuning bisa saja terjadi.
Radang Kandung Empedu
Batu empedu yang terdapat di leher kandung empedu akan menyebabkan terjadinya peradangan pada kantung empedu. Gejala yang muncul yaitu adanya rasa sakit yang parah serta demam.
Kanker Kantong Empedu
Penderita batu empedu memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker empedu. Meskipun begitu, kemungkinannya sangat jarang. Untuk mencegah kanker kantong empedu biasanya dianjurkan untuk melakukan operasi pengangkatan. Terlebih lagi jika penderitanya memiliki tingkat kalsium yang tinggi.
Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut merupakan bahaya yang dapat terjadi apabila batu empedu keluar serta menyumbat saluran pankreas. Rasa sakit yang teramat sakit akan dirasakan pada bagian tengah perut akibat peradangan pankreas ini. Bahkan rasa sakit ini akan bertambah parah apabila sampai menjalar ke punggung, terlebih lagi setelah makan.
Peritonitis
Peritonitis merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan perut dalam, yang lebih sering dikenal dengan peritoneum. Penyebab komplikasi ini terjadi yaitu karena kantong empedu pecah yang mengalami peradangan parah.
Demikian penjelasan mengenai bahaya penyakit batu empedu, penyebab, gejala dan cara pengobatan. Semoga bermanfaat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Bahaya Penyakit Batu Empedu, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatan"
Posting Komentar