Sering Merasa Mual dan Muntah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mual adalah salah satu gejala yang mungkin sering kita jumpai dan kita alami.
Sering kali mual diartikan sebagai perasaan yang tidak nyaman pada bagian atas perut, sehingga dengan begitu akan menimbulkan perasaan ingin muntah. Sedangkan muntah, yaitu kondisi dimana semua lambung keluar melalui mulut. Ketika muntah bisa berupa cairan yang bercampur dengan makanan maupun hanya cairan lambung saja.
Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Muntah terjadi dikontrol oleh pusat muntah yang mana letaknya berada pada susunan saraf pusat otak. Muntah akan terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pada pusat muntah tersebut kemudian akan dilanjutkan ke diafragma, atau sekat yang terletak di antara dada dan perut serta otot lambung. Hal ini kemudian akan mengakibatkan tekanan dalam perut, tepatnya pada lambung, sehingga akan mengakibatkan isi lambung keluar melalui mulut.
Mual dan muntah merupakan gejala, bukan sebuah penyakit yang berdiri sendiri. Untuk itulah, mual dan muntah biasanya disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis tertentu. Selain itu, kondisi ini merupakan upaya tubuh untuk membuang materi yang berbahaya.
Penyebab mual dan muntah adalah penting untuk diketahui, guna mencari cara mengatasi mual dan muntah dengan tepat.
Apa Saja Penyebab Mual dan Muntah?
Penyakit gastroenteritis merupakan infeksi yang terjadi pada usus ataupun perut yang mana diakibatkan oleh beberapa jenis virus tertentu. Penyakit yang satu ini merupakan penyebab paling umum mengapa seseorang mual dan ingin muntah. Selain menyebabkan mual dan muntah, penyakit yang satu ini juga biasanya menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami diare. Namun, selain itu mual dan muntah juga bisa menjadi tanda awal kehamilan.
Beberapa obat-obatan tertentu nyatanya bisa menjadi penyebab seseorang merasa mual dan muntah. Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mual dan muntah.
- Penyakit gastroenteritis atau keracunan makanan
- Radang usus buntu
- Mual awal kehamilan
- Terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras
- Mabuk perjalanan, baik darat, laut ataupun udara
- Terlalu banyak asupan makanan
- Reaksi terhadap bau atau aroma tertentu
- Adanya infeksi pada kandung kemih
- Kadar gula darah di dalam tubuh yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
- Adanya infeksi ginjal atau batu ginjal
- Saluran pencernaan, batu empedu atau hernia terhambat
- Penyakit asam lambung
- Obat-obatan tertentu
- Serangan jantung
- Telinga mengalami infeksi
- Efek samping kemotrapi
- Tumor otak
- Gegar otak atau mengalami cedera pada bagian otak lainnya
Itulah beberapa penyebab mual dan muntah, namun khususnya pada anak ada beberapa kondisi yang menyebabkan mual dan muntah seperti berikut ini:
- Infeksi virus
- keracunan makanan
- Terlalu banyak asupan makanan
- Mabuk perjalanan
- Sistem pencernaan terhambat
- Batuk
- Adanya reaksi alergi terhadap susu atau yag lainnya
Masalah yang akan timbul karena diakibatkan oleh mual dan muntah yang paling parah yaitu dehidrasi. Bahkan kondisi ini akan lebih parah apabila dialami oleh anak-anak, terlebih lagi jika mereka juga mengalami diare.
Waktu seseorang mengalami mual dan muntah sebenarnya bisa menunjukan penyebabnya. Apabila mual muncul tidak lama setelah makan, maka sudah dipastikan bahwa penyebabnya yaitu keracunan makanan, maag, gastritis dan lain sebagainya.
Selain itu, mual yang muncul sekitar 1 sampai 8 jam setelah makan juga disebabkan oleh keracunan makanan, yang mana makanan tersebut mengandung jenis bakteri tertentu seperti salmonella.
Bahkan mual dan muntah secara terus menerus yang dialami oleh ibu hamil, akan membahayakan nyawa ibu hamil itu sendiri dan janin yang dikandungnya. Hal ini disebabkan karena adanya ketidakseimbangan mineral dan cairan di dalam tubuh.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
- Meskipun mual dan muntah bukanlah sebuah penyakit, tapi dalam keadaan tertentu anda harus pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut seperti di bawah:
- Ketika muntah, semua yang dikeluarkan berwarna hijau. Itu artinya mengandung cairan empedu. Kondisi ini bisa menadakan adanya hambatan pada sistem atau saluran pencernaan.
- Adanya darah pada muntahan. Dimana darah yang dikeluarkan biasanya berwarna merah terang atau seperti kopi.
- Adanya rasa sakit pada bagian dada.
- Disertai dengan sakit kepala yang teramat sakit, serta leher terasa kaku.
- Denyut jantung menjadi lebih cepat.
- Terasa lelah.
- Merasa kebingungan dan kesadaran mulai berkurang.
- Muntah-muntah parah selama kurang lebih 24 jam.
- Adanya gejala atau tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, rasa haus yang berlebihan, urin berwarna gelap, buang air kecil sedikit, pusing ketika beranjak dari duduk.
Keadaan atau gejala darurat antara anak dan orang dewasa memiliki perbedaan. Dimana anda bisa membawa anak anda ke dokter apabila menunjukan atau mengalami hal-hal di bawah ini.
- Apabila bayi dan anak di bawah enam tahun mengalami muntah dalam waktu yang cukup lama atau beberapa jam, yang disertai dengan tanda-tanda dehidrasi, disertai dengan diare, dan demam. Mereka juga tidak buang air kecil selama enam jam.
- Apabila anak enam tahun atau di atas enam tahun yang muntah lebih dari satu hari yang disertai dengan gejala dehidrasi, diare, demam atau bahkan kurang atau tidak buang air selama enam jam.
- Apabila anak tidak bisa menyimpan cairan selama delapan jam.
Cara Mengobati Mual dan Muntah
Mengingat bahaya yang akan ditimbulkan karena gejala mual dan muntah, maka diperlukan cara untuk mengatasinya dengan tepat.
Berikut ini cara mengobati mual dan muntah:
- Lebih banyak minum air. Minuman dengan sari jahe juga bisa meredakan mual yang terjadi.
- Minum larutan penambah cairan tubuh atau oralit guna menghindari dehidrasi.
- Hentikan konsumsi obat melalui mulut. Namun, sebelum menghentikan obat-obatan tersebut anda harus bertanya terlebih dahulu pada dokter.
- Apabila mual dan muntah disebabkan karena penyakit kanker, maka dokter akan menyarangkan kepada penderita obat-obatan tertentu disesuaikan dengan kondisi. Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat tertentu, akan lebih baiknya apabila anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan resikonya.
- Pada wanita hamil, bisa menjauhi makanan atau bau-bau tertentu yang dapat menyebabkan mual dan muntah.
- Hindari makanan yang sulit dicerna.
- Makan dengan perlahan atau pelan.
- Jangan berbaring setelah makan.
- Makan ketika anda merasa tidak mual.
- Untuk mencegah dehidrasi yang terjadi, anda bisa minum air sebanyak 1,5 sampai 2 liter. Kecuali apabila anda dilarang terlalu banyak minum air karena kondisi medis yang lainnya.
- Anda bisa mengkonsumsi makanan yang dingin apabila merasa mual karena aroma makanan yang panas.
Selain itu, ketika mual dan muntah menyerang anda juga bisa mencegahnya dengan minum minuman bercita rasa manis, seperti jus buah atau soda. Anda juga harus menghindari minuman yang tinggi akan kadar asamnya, seperti jus buah atau jeruk bali. Mengurangi aktivitas setelah makan dapat mengurangi resiko anda mengalami muntah.
Sedangkan pada anak-anak, upaya untuk mengurangi resiko mual dan muntah yaitu dengan mencegah mereka makan sambil bermain. Untuk menghindari mabuk perjalanan, posisikan tempat duduk mereka paling depan atau menghadap kaca.
Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi mual dan muntah. Semoga bermanfaat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Sering Merasa Mual dan Muntah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya"
Posting Komentar