Buku Gentle Birth
“When our protocols for birth are rooted in good Science, with respect for Nature and our patient”s culture, we automatically are on the most gentle, loving pathway. Trust your hearts, as the heart is inherently wise. As the guardians of natural gentle birth we are helping to create Peace on Earth, one precious baby at a time. “
By. Robin Lim (Midwife, Yayasan Bumi Bali Sehat)
www.bumisehatbali.org
“Peace On Earth Begins With Birth!
The quality of our life is defined, first of all, by the quality of attention and love received while we are still in our mother’s womb!”
Elena Tonetti-Vladimirova (Midwife, birth into being)
www.birthintobeing.com
Sebuah pernyataan dari bidan-bidan yang luar biasa hebat dan mampu menginspirasi saya untuk lebih lagi dalam melayani para ibu hamil dan bersalin. Seperti kita ketahui, saat ini sudah terjadi sebuah pergeseran paradigma dalam proses persalinan. Pada jaman dahulu kala persalinan merupakan urusan domestik sebuah keluarga karena ini adalah sebuah peristiwa yang sangat sakral dan sarat dengan spiritualisme karena merupakan sebuah peristiwa berantai yang terjadi dalam sebuah siklus kehidupan wanita normal. Namun dengan masuknya ilmu kedokteran modern lama-kelamaan mampu menggeser persalinan kearah public area. Yang akhirnya berakibat munculnya sebuah paradigma baru dalam persalinan yang mana menganggap persalinan adalah peristiwa medis bukan peristiwa yang fisiologis. Sehingga banyak sekali muncul intervensi-intervensi yang sebenarnya tidak perlu diberikan dan dilakukan dalam sebuah persalinan normal.
Dan saat ini, sebagian besar dari proses persalinan telah kehilangan nilai sakral dan spiritualnya. Orang lebih banyak fokus dengan bagaimana cara mengatasi rasa nyeri dalam persalinan. Padahal Tuhan sebenarnya sudah menyiapkan semuanya didalam tubuh kita, saat kita rileks dan tenang maka otot, hormon dan semua syaraf didalam tubuh kita dapat bekerja secara harmonis dalam proses persalinan Ini. Satu kalimat yang saya dapatkan dari ibu Robin Lim dan selalu saya ingat dan selalu saya sampaikan disetiap pelatihan adalah: “Sebagai seorang bidan, dokter maupun tenaga kesehatan harus selalu mempunyai tiga kaki. Kaki pertama adalah Spirituality (spiritual), kaki ke dua adalah Medical Sciene (ilmu pengetahuan medis), dan kaki ketiga adalah Cultural (Budaya).”
Dan saya sangat tersentuh ketika saya belajar “waterbirth (persalinan dalam air)” kepada ibu Robin Lim (Yayasan Bumi Bali Sehat) di Nyuh Kuning Ubud Bali. Disana saat ibu sedang mengejan dalam persalinan semua bidan yang mendampingi persalinan tersebut menyanyikan sebuah manthra “Gayatri Mantram” berulang-ulang (doa umat Hindu, ini dilakukan karena sebagian besar klien-nya beragama hindu dan saat kliennya beragama lain maka yang dinyanyikan adalah lagu-lagu pujian dan doa), begitu pula di beberapa Rumah Sakit di Bali, dokter dan bidannya selalu sabar setia mendampingi proses persalinan dan selalu memberi dukungan dan motivasi kepada ibu bersalin dan yang paling mengesankan adalah saat sang jabang bayi lahir yang dilakukan dokter dan bidannya adalah menyanyikan lagu Happy Birthday dan berdoa bersama sebagai wujud ucapan syukur kepada Tuhan atas proses persalinan yang indah. Sungguh pelayanan persalinan yang luar biasa, dan tidak ditemui di semua pelayanan kesehatan di daerah kita.
Saya adalah seorang bidan, yang sangat percaya bahwa persalinan normal adalah yang terbaik bagi ibu maupun sang bayi dan dengan persiapan yang matang baik body, mind and soul sebelum proses konsepsi dan kehamilan maka proses persalinan dapat berlangsung dengan aman, lancar dan nyaman.
Sebuah kerinduan dalam hati saya saat ini adalah berbagi kasih, pengalaman dan pengetahuan kepada Ayahnda, Ibunda dan Buah Hati sebagai titipan Tuhan dengan menyiapkan secara menyeluruh ( body,mind and soul ) kehadiran buah hati yang siap merubah dunia menjadi semakin Damai. Dan juga kepada para praktisi kesehatan agar mampu memberikan pelayanan yang holistic, penuh cinta kasih saat menyambut sang bayi yang lahir di dunia ini.
Selain melayani para ibu hamil dan ibu bersalin di tempat praktek swasta saya (Bidan Kita) yang sederhana dan mungil, saat ini saya adalah seorang trainer hypnobirthing Indonesia. bergabung dengan dr Erwin Kusuma Sp.KJ (K) dan ibu Lanny Kuswandi (pakar hypnobirthing di Indonesia) kami ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana merubah sebuah paradigma lama yang menyatakan bahwa proses persalinan adalah proses yang menyakitkan dan mengerikan berubah menjadi paradigma baru yang meyakini bahwa prose kehamilan, persalinan adalah proses yang penuh dengan kenikmatan, kenyamanan, dan sebuat proses perjalanan spiritual sebuah keluarga. Dan yang kami lakukan saat ini, selain melatih para ibu hamil kami juga melatih para dokter, dokter spesialis, bidan, perawat maupun praktisi kesehatan lainnya agar semakin sabar dan semakin baik saat memberikan pelayanan kepada para ibu.
Bersama dengan sahabat saya bidan Brenda Ritchmond seorang bidan “bule”, Warga Negara Amerika yang telah bertahun-tahun hidup dan melayani di Bali dan bertahun-tahun bekerja bersama dengan ibu Robin Lim melayani persalinan normal dan waterbirth di Nyuh Kuning Ubud Bali, kami coba menulis buku ini dengan harapan semoga dengan buku ini, ibu bisa merasakan indahnya proses kehamilan dan persalinan. Sehingga makna spiritualitas dalam persalinan tidak hilang. Bahkan saat hamil dan bersalin dapat menjadi moment yang paling berharga dan penuh ucapan syukur.
Semoga Tuhan memberkati kita semua.
Penulis
Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes
(bidan, praktisi dan trainer hypno-birthing Indonesia)
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Response to "Buku Gentle Birth"
Posting Komentar